Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan di Kota Balikpapan
DOI:
https://doi.org/10.33701/jiwbp.v8i2.292Kata Kunci:
partisipasi masyarakat, pembangunan masyarakat, tingkatan partisipasi, siklus pembangunanAbstrak
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan telah banyak dibahas oleh para ahli sejak tahun 1960an. Salah satu pandangan yang komprehensif dan sangat terkenal serta banyak menjadi rujukan dalam membahas partisipasi masyarakat adalah pandangan Arstein yang ditulis dalam artikel Ladder of Participation (Arstein, 1969), yang mengklasifikasikan partisipasi dalam tujuh tangga partisipasi. Ahli berikutnya banyak menyitir pandangan arstein ini. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan partisipasi masyarakat dalam siklus pembangunan mencakup tujuh tahapan atau siklus pembangunan, yang dinilai berdasarkan pandangan ahli dan normatif. Metode penelitiannya deskriptif kualitatif. Pengumpulan datanya melalui teknik dokumentasi, observasi, FGD, dan wawancara. Lokasi penelitiannya di Kota Balikpapan. Hasil penelitian menunjukkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Kota Balikpapan masih belum cukup baik. Dalam Tiga dari 7 tahapan pembangunan, partisipasinya termasuk kategori tidak partisipasi dan sisanya partisipasi semu menurut UNESCO. Berdasarkan pikiran Arstein, dalam enam dari 7 tahapan pembangunan, partisipasi masyarakat masih termasuk kategori tidak ada partisipasi (manipulasi). Hanya dalam tahap pelaksanaan pembangunan dalam penanganan sampah non organic, partisipasi masyarakat dapat dikategorikan kemitraan yang lemah. Diberikan saran untuk Pemerintah Kota, masyarakat dan lembaga terkait, namun yang utama adalah untuk pemerintah kota agar lebih mau mendeliverikan power kepada masyarakat, sebagaimana ditulis oleh Arnstein dan UNESCO.Unduhan
Referensi
Arikunto, Suharsimi (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pedekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Bintoro (1995). Perencanaan Pembangunan. Jakarta: Toko Gunung Agung.
Brownill, Sue dan Juliet Carpenter (2007). Participation and planning: Dichotomies, rationalities and strategies for powe. Jurnal Town Planning Review (TPR), Vol 78 (4), p 401-428
Few, Roger (2000). Conservation, Participation, and Power: Protected-Area Planning. Journal of Planning Education and Research 2000; 19; 401. DOI: 10.1177/0739456X0001900409
Huxley, Margo (2013). Historicizing Planning, Problematizing Participation. International Journal of Urban and Regional Research Volume 37.5 September 2013 1527–41. DOI:10.1111/1468-2427.12045
Hyronimus, 2017, Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan, Paparan Kegiatan Pendampingan Masyarakat di Kota Bengkulu
Indrajat, Himawan dkk (2012). Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Pembangunan Di Kecamatan Kemiling . Seminar Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada MasyarakatDies Natalis FISIP Unila Tahun 2012
Kuncoro, M., 2005, Otonomi dan Pembangunan Daerah: Reformasi, Perencanaan, Strategi dan Peluang, Penerbit Erlangga
Laurian, Lucie dan Toxic Sites (2003). A Prerequisite for Participation: Environmental Knowledge and What Residents Know about Local. Journal of Planning Education and Research 2003; 22; 257. DOI: 10.1177/0739456X02250316
Munir, B., 2002, Perencanaan Pembangunan Daerah: Dalam Perspektif Otonomi Daerah, Badan Penerbit Bappeda Prov. NTB
Nance, Earthea dan Leonard Ortolano (2007). Community Participation in Urban Sanitation: Experiences in Northeastern Brazil. Journal of Planning Education and Research 2007; 26; 284
Sawitri, Dewi, (2006), Peranan Dan Potensi Manusia Dalam Keberhasilan Pengembangan Wilayah Berbasis Sumber Daya Lokal, Disertasi, Institut Teknologi Bandung
Sherry R. Arnstein (1969). A Ladder Of Citizen Participation. Journal of the American Institute of Planners. Vol 35:4, 216-224
Taylor, Nigel, (1998), Urban Planning Since 1945, Sage Publications, London, Thousands Oaks, New Delhi
##submission.downloads##
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
- The right of publication of all material information contained in this journal site is held by the editorial board / editor with the knowledge of the author. Journal Manager will uphold the moral rights of the author.
- The formal legal aspect of access to any information and articles contained in this journal site refers to the terms of the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA) license, which means that This license lets others remix, adapt, and build upon your work even for commercial purposes, as long as they credit you and license their new creations under the identical terms. This license is often compared to “copyleft” free and open source software licenses. All new works based on yours will carry the same license, so any derivatives will also allow commercial use.
- Each Ilmiah Wahana Bhakti Praja journal, both printed and electronic, is open access for educational, research and library purposes. Beyond this purpose, publishers or journal managers are not responsible for copyright infringement committed by readers or users.