Power Relationships in Vote-Buying in Political Career Progression: A Rational Choice Theory Perspective
DOI:
https://doi.org/10.33701/jtp.v16i2.4181Kata Kunci:
jual beli suara, politik, pemiluAbstrak
Istilah jual beli suara sudah sangat akrab di telinga masyarakat, bahkan bagi masyarakat awam politik. Hal ini menunjukkan betapa mendarah dagingnya praktik jual beli suara, terutama pada saat pemilu. Jual beli suara masih dianggap sebagai jalan pintas untuk mendapatkan suara menuju kekuasaan. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana fenomena jual beli suara di Indonesia ditinjau dari ekonomi politik serta bagaimana tindakan pilihan rasional pemilih dalam fenomena jual beli suara pada pemilihan kepala daerah/pemilu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dengan perolehan data melalui artikel-artikel yang telah dipublikasikan di jurnal-jurnal nasional dan internasional bereputasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenomena jual beli suara di Indonesia dari perspektif ekonomi politik, dipicu oleh ketimpangan ekonomi dan rendahnya pendidikan, di mana pemilih memprioritaskan imbalan finansial untuk memenuhi kebutuhan hidup. Praktik ini menjadi strategi bagi kandidat politik untuk mengamankan dukungan dengan memanfaatkan kondisi ekonomi yang mendesak di masyarakat. Tindakan pilihan rasional pemilih didasarkan pada pertimbangan ekonomi jangka pendek, menjadikan jual beli suara sebagai keputusan logis dalam konteks pemilu dan pemilihan kepala daerah.