Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah di Masa Pandemi Covid-19 dengan Pendekatan Analisis SWOT
(Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2021)
Abstract
Studi ini bertujuan untuk menganalisis strategi organisasi pemerintahan daerah dalam penyusunan anggaran pendapatan dan belanja dimasa Pandemi Covid-19. Dalam rangka mengatasi dan meminimalisir dampak yang terjadi, Pemerintah Indonesia berupaya untuk menerapkan beberapa strategi cepat tanggap salah satunya dari aspek penganggaran dengan melakukan realokai anggaran dan refocussing kegiatan. Pemerintah daerah dituntut untuk melakukan pengalihan dana sebagai bentuk dukungan penanganan terutama dalam bidang kesehatan dan pendidikan yang merupakan dua komponen penting layanan bagi masyarakat yang harus tetap berjalan walaupun pandemi Covid-19 terjadi. Sumber pendanaan penanganan Covid-19 di daerah berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Metode penelitian menggunakan desain penelitian kualitatif pendekatan deskriptif induktif dengan pengumpulan data menggunakan dokumentasi, observasi, dan wawancara yang mendalam kepada 11 informan pada lokus penelitian yaitu Badan Keuangan dan Aset Daerah dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan alat analisis Matriks SWOT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembobotan indikator Strengths dan Weaknesses (IFAS) yang diperoleh adalah sebesar 0,95 dan total skor pembobotan indikator Opportunities dan Threats (EFAS) adalah sebesar 1,43. Dengan demikian strategi yang dapat diprioritaskan oleh Badan Keuangan dan Aset Daerah dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul sehingga mampu meyusun anggaran pendapatan dan belanja dimasa Pandemi Covid-19 terutama dalam mengimplementasikan realokasi anggaran adalah Strategi Growth (S-O). Strategi tersebut berada pada kuadaran 1 antara sumbu Opportunity dan Strength yang memanfaatkan kekuatan (Strength) internal organisasi untuk mendapatkan peluang (Opportunity) eksternal sehingga mampu mecapai target realisasi dalam realokasi anggaran.
Studi ini bertujuan untuk menganalisis strategi organisasi pemerintahan daerah dalam penyusunan anggaran pendapatan dan belanja dimasa Pandemi Covid-19. Dalam rangka mengatasi dan meminimalisir dampak yang terjadi, Pemerintah Indonesia berupaya untuk menerapkan beberapa strategi cepat tanggap salah satunya dari aspek penganggaran dengan melakukan realokai anggaran dan refocussing kegiatan. Pemerintah daerah dituntut untuk melakukan pengalihan dana sebagai bentuk dukungan penanganan terutama dalam bidang kesehatan dan pendidikan yang merupakan dua komponen penting layanan bagi masyarakat yang harus tetap berjalan walaupun pandemi Covid-19 terjadi. Sumber pendanaan penanganan Covid-19 di daerah berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Metode penelitian menggunakan desain penelitian kualitatif pendekatan deskriptif induktif dengan pengumpulan data menggunakan dokumentasi, observasi, dan wawancara yang mendalam kepada 11 informan pada lokus penelitian yaitu Badan Keuangan dan Aset Daerah dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan alat analisis Matriks SWOT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembobotan indikator Strengths dan Weaknesses (IFAS) yang diperoleh adalah sebesar 0,95 dan total skor pembobotan indikator Opportunities dan Threats (EFAS) adalah sebesar 1,43. Dengan demikian strategi yang dapat diprioritaskan oleh Badan Keuangan dan Aset Daerah dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul sehingga mampu meyusun anggaran pendapatan dan belanja dimasa Pandemi Covid-19 terutama dalam mengimplementasikan realokasi anggaran adalah Strategi Growth (S-O). Strategi tersebut berada pada kuadaran 1 antara sumbu Opportunity dan Strength yang memanfaatkan kekuatan (Strength) internal organisasi untuk mendapatkan peluang (Opportunity) eksternal sehingga mampu mecapai target realisasi dalam realokasi anggaran.