Kegagalan Negara dalam Good Governance Pengembangan One Village One Product Pada Masyarakat Desa di Kabupaten Sambas

Penulis

  • Rusdiono Universitas Tanjungpura, Indonesia
  • Adityo Darmawan Sudagung Department of Development Studies, University of Vienna, Austria
  • silverius teyseran universitas tanjungpura

DOI:

https://doi.org/10.33701/jipsk.v10i1.5419

Abstrak

Penelitian ini menganalisis kegagalan negara dalam menerapkan good governance dalam program One Village One Product (OVOP) bagi masyarakat desa di Kabupaten Sambas. Fokus kajian ini mencakup tiga faktor utama: penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran etis, kurangnya transparansi dan akuntabilitas, serta partisipasi masyarakat yang terbatas. Menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini menganalisis wawancara dengan pejabat daerah, perangkat desa, dan masyarakat, serta dokumen resmi terkait implementasi OVOP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dominasi pemerintah dalam penyusunan program menghambat keterlibatan masyarakat dan sektor swasta. Praktik nepotisme, ketidaktransparanan anggaran, serta pengambilan keputusan yang tidak berbasis kebutuhan lokal menyebabkan program OVOP cenderung berorientasi proyek jangka pendek tanpa keberlanjutan yang jelas. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa kegagalan implementasi good governance dalam OVOP disebabkan oleh lemahnya kontrol, kurangnya kolaborasi antaraktor, dan rendahnya akuntabilitas. Reformasi tata kelola dengan menekankan transparansi, partisipasi inklusif, dan akuntabilitas diperlukan untuk meningkatkan efektivitas program pembangunan berbasis masyarakat.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

##submission.downloads##

Diterbitkan

Jun 30, 2025

Cara Mengutip

Rusdiono, R., Sudagung, A. D., & teyseran, silverius. (2025). Kegagalan Negara dalam Good Governance Pengembangan One Village One Product Pada Masyarakat Desa di Kabupaten Sambas. Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa, 10(1), 108–118. https://doi.org/10.33701/jipsk.v10i1.5419