Dinamika Permasalahan Masyarakat Perbatasan Indonesia – Timor Leste: Menyikapi Lintas Batas Negara
DOI:
https://doi.org/10.33701/jipsk.v10i1.5268Abstrak
Wilayah perbatasan Indonesia dan Timor Leste di Nusa Tenggara Timur memiliki dinamika sosial, ekonomi, dan budaya yang bergantung pada aktivitas lintas batas melalui PLB dan KILB. Pandemi COVID-19 menghentikan sementara aktivitas tersebut, mengganggu perdagangan, hubungan sosial, dan kesejahteraan masyarakat perbatasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran PLB dan KILB dalam kehidupan masyarakat perbatasan Indonesia–Timor Leste. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan yang disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelarangan mobilitas lintas batas mengakibatkan keterbatasan akses dalam mempertahankan hubungan kekeluargaan, pelaksanaan tradisi budaya, dan aktivitas ekonomi. Masyarakat merasa kehilangan makna dalam interaksi sosial sehari-hari. Dalam kerangka konstruksivisme budaya, interaksi sosial dan ketentuan hukum berperan dalam membentuk budaya yang memengaruhi identitas serta hubungan lintas batas. Oleh karena itu, pemulihan mobilitas dan fungsi PLB/KILB menjadi sangat penting untuk merekonstruksi budaya pasca-pandemi serta memperkuat kembali ikatan sosial dan identitas masyarakat perbatasan.