Kepemimpinan berbasis Budaya Lokal: Studi pada Budaya Siri' dalam Pembuatan Kebijakan Publik
DOI:
https://doi.org/10.33701/jipsk.v7i2.2864Abstrak
Penelitian dilatarbelakangi oleh ketidakpercayaan masyarakat terhadap sebagian besar pemimpinnya. Hal tersebut dikarenakan tingginya tindak pidana korupsi. Korupsi terjadi mulai dari eksekutif maupun legislatif. Pemimpin yang menerapkan budaya siri’ na pacce dalam dirinya akan menjadi seorang pemimpin yang memiliki keberanian serta ketegasan, namun tetap bijaksana dalam memimpin Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan serta menganalisis Gaya Kepemimpinan wali kota dalam Penerapan Budaya Siri’ pada pemerintah Kota Makassar dengan menggunakan teori gaya kepemimpinan. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan objek penelitian berdasarkan hasil yang diperoleh dilapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, wawancara, dokumentasi dan menggunakan teknik purposive dalam penentuan informannya. Hasil penelitian menunjukkan pada aspek pengambilan keputusan, wali kota mengacu kepada aturan yang berlaku tanpa meninggalkan budaya siri’. WaliKota memutuskan tanggal 1 april sebagai hari budaya. Pada aspek motivasi, walikota memerintahkan untuk saling menghargai antar pegawai di lingkungan Pemerintahan Kota Makassar. Pada Aspek komunikasi, Pemerintah melakukan komunikasi dengan menggunakan Bahasa bugis makassar serta berinteraksi secara bermusyawarah demi menciptakan keadilan yang seadil-adilnya. Dalam aspek mengendalikan bawahan Wali Kota mengeluarkan PERWALI tentang pengaduan dan penindakan tindak pidana korupsi. Dalam aspek tanggungjawab, Wali Kota melakukan Rekomendasi KASN untuk mengembalikan pejabat yang sebelumnya dimutasi. Dalam aspek pengendalian emosional, Wali Kota mengendalikannya berdasarkan sifat sipakatau yang artinya adalah memanusiakan manusia.