TATA KELOLA KOLABORASI MELALUI SEGORO BENING DAN CETING BUHARI DALAM PENANGANAN KASUS STUNTING DI YOGYAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.33701/jiwbp.v14i2.4247Kata Kunci:
Stunting; Collaborative Governance; Gerakan Masyarakat.Abstrak
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor dominan determinan stunting, tata kelola kolaborasi yang dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam menangani stunting, dan partisipasi masyarakat dalam bentuk gerakan masyarakat yang terbentuk dalam penanganan stunting di Kota Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitan ini menjelaskan bahwa stunting menjadi salah satu permasalahan yang belum selesai di Kota Yogyakarta. Hal tersebut karena masih adanya kasus stunting yang tinggi di beberapa daerah kemantren di Kota Yogyakarta. Adapun faktor dominan determinan stunting adalah Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis) dan merokok. Tata kelola kolabarasi Pemerintah Kota Yogyakarta atau dalam hal ini adalah Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta telah berkolaborasi dengan berbagai pihak baik dari sektor pemerintah, sektor akademisi, sektor usaha, serta sektor masyarakat madani. Sektor-sektor tersebut ikut terlibat dalam penanganan stunting yang berupa inovasi gerakan masyarakat yakni gerakan masyarakat Segoro Bening ( Semangat Gotong Royong Bebas Dari Stunting ) yang dipelopori oleh Pemerintah Kemantren Wirobrajan dan Ceting Buhari (Cegah Stunting 1000 Hari) yang dipelopori oleh Kemantren Gedongtengen. Selain adanya gerakan masyarakat, Pemerintah Kota Yogyakarta juga telah membentuk TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) yang melakukan sesi diskusi dua minggu sekali antara beberapa instansi terkait. Meskipun begitu, masih terdapat beberapa kendala dalam penanganan tersebut. Kendala yang dimaksud adalah terkadang masyarakat tidak disiplin dalam mengikuti arahan dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, serta kesalahpahaman komunikasi dalam implementasi di lapangan dalam penanganan stunting.
Unduhan
Referensi
Ari Retno Purwanti, Titik Mulat Widyastuti, Y. A. S. (2022). Kebijakan Pencegahan Dan Strategi Penanganan Stunting Di Kelurahan Donokerto Turi Sleman Yogyakarta. Jurnal Kewarganegaraan, 6(1), 1757–1764.
Aryastami, N. K. (2022). Kajian Kebijakan dan Penanggulangan Masalah Gizi Stunting di Indonesia. September. https://doi.org/10.22435/bpk.v45i4.7465.233-240
BPKPK, H. (2023). Angka Stunting Tahun 2022 Turun Menjadi 21,6 Persen. Https://Www.Badankebijakan.Kemkes.Go.Id/. https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/angka-stunting-tahun-2022-turun-menjadi-216-persen/
Endartiwi, S. S. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Di Sendangrejo, Minggir, Sleman Yogyakarta. Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal, 12, 1–10.
Nirmalasari, dr. N. O. (2020). Stunting pada anak : penyebab dan faktor risiko stunting di indonesia. Qawwam: journal for gender mainstreaming, 14(1), 19–28. https://doi.org/10.20414/Qawwam.v14i1.2372
Nur Azizah, Nastia, A. S. (2022). Strategi Dinas Kesehatan Dalam Menekan Laju Penderita Stunting di Kabupaten Buton Selatan. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(12), 4145–4152.
Pramestuti, N., Iskandar, S., & Rubaya, A. K. (2022). Kebijakan Penanggulangan Stunting di Lima Kabupaten / Kota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. SEMINAR NASIONAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN 2022, 26–38.
Putri, T. A. (2018). Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Kotagede I Kota Yogyakarta Tahun 2018 Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 25-59 Bulan di Wilayah Puskesmas Kotagede I Kota Yogyakarta. Politeknik kesehatan kementerian kesehatan yogyakarta.
Rahmanda, F., & Gurning, F. P. (2022). Analisis Implementasi Kebijakan Pencegahan dan Penanggulangan Stunting Terintegrasi Dalam Program Gerakan 1000 HPK di Puskesmas Pagar Jati. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
Retno Sunu Astuti, Hardi Warsono, A. R. (2020). Collaborative Governance Dalam Perspektif Administrasi Publik.
Rezka Zahra Humaira, Nurul Hidayah, Dwi Indah Wulandari, Dini Asrika Devi, Marcelis Stia Anggraini, Ana Dwi Prihatiningsih, Dhesi Ari Astuti, I. S. (2022). Faktor Determinan Yang Mempengaruhi Stunting Pada Balita : Scoping Review. Avicenna : Journal of Health Research, 5(2), 92–111.
Siswati, T., Murdiati, A., Hengky, B., Antoro, W., & Subaris, H. (2022). Policy Analysis Reducing Under Five Stunting Children in Special Region Yogyakarta , Indonesia. JURNAL KEBIJAKAN KESEHATAN INDONESIA : JKKI.
Subaris, D. H., Iskandar, D. S., & Siswati, D. T. (2022). Kajian Implementasi Kebijakan Rencana Aksi Daerah (RAD) Stunting Di Yogyakarta. (Issue 3).
Sulistyo, A. F., Semesta, N. D., Sekar, D., & Jannata, B. (2023). Lorong Sayur sebagai Inovasi Urban Farming Menunjang Ketahanan Pangan ( Studi Kasus Program Lorong Sayur di Kemantren Tegalrejo , Yogyakarta ). Journal Science Innovation and Technology (SINTECH), 3, 12–22.
Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 96 Tahun 2021 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Kesehatan, 1 (2021).
Yulistivira, A., Ariany, R., & Putera, R. E. (2023). Inovasi Pelayanan Kesehatan Berbasis Mobile Cegah Stunting ( Ayo Ceting ) di Puskesmas Andalas Kota Padang. Jurnal Publik: Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Administrasi Negara, 7083, 16–28.
Yuni Masrona, A. A. (2021). Implementasi Program Inovasi “Payung Penting” Dan “Gaya Puspaku” Di Puskesmas Pakem, Kabupaten Sleman. JURNAL KEBIJAKAN KESEHATAN INDONESIA : JKKI, 10(04), 203–208.
Zuni, E., & Astuti, L. (2021). Peran Kampung Kb Sendangsari Untuk Mencegah Stunting. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial, 22, 53–62
##submission.downloads##
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
- The right of publication of all material information contained in this journal site is held by the editorial board / editor with the knowledge of the author. Journal Manager will uphold the moral rights of the author.
- The formal legal aspect of access to any information and articles contained in this journal site refers to the terms of the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA) license, which means that This license lets others remix, adapt, and build upon your work even for commercial purposes, as long as they credit you and license their new creations under the identical terms. This license is often compared to “copyleft” free and open source software licenses. All new works based on yours will carry the same license, so any derivatives will also allow commercial use.
- Each Ilmiah Wahana Bhakti Praja journal, both printed and electronic, is open access for educational, research and library purposes. Beyond this purpose, publishers or journal managers are not responsible for copyright infringement committed by readers or users.