POVERTY ALLEVIATION IN SPECIAL AUTONOMY SYSTEMS: DYNAMICS AND CHALLENGES OF ASYMMETRIC DECENTRALIZATION
DOI:
https://doi.org/10.33701/jkp.v7i1.4286Abstrak
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penerapan desentralisasi asimetris di Indonesia dan pengaruhnya terhadap pengentasan kemiskinan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah comparative case study (CCS), dimana peneliti membandingkan dua wilayah yang menerapkan sistem desentralisasi asimetris yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta dan Papua dengan outcome yang berbeda. Dari hasil pengumpulan data di lapangan peneliti menemukan bahwa masih terdapat berbagai tantangan dalam penerapan desentralisasi asimetris, khususnya dalam upaya pengentasan kemiskinan. Pada kasus di Papua terdapat berbagai tantangan seperti efektivitas alokasi anggaran dan penguatan SDM, sementara pada kasus di Yogyakarta tujuan penerapan asimetris yang diamanahkan undang-undang lebih pada penguatan budaya dan tata pelaksanaan pemerintahan sehingga kegiatan pengentasan kemiskinan juga harus memperhatikan aspek utama tersebut. Penelitian ini kemudian dapat berkontribusi pada pengembangan studi pembangunan maupun kebijakan publik yang berfokus pada pengentasan kemiskinan, dimana peneliti memperlihatkan analisis mendalam tentang dua kasus Istimewa dengan penerapan desentralisasi asimetris dalam pelaksanaan kegiatannya.
Kata Kunci : pengentasan kemiskinan, desentralisasi asimetris, studi kasus komparatif
Unduhan
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Naskah yang telah dikumpulkan dan diterbitkan pada Jurnal Kebijakan Pemerintahan sepenuhnya menjadi hak cipta Program Studi S1 Kebijakan Pemerintahan Fakultas Politik Pemerintahan IPDN.