Analisis Pemanfaatan APBD Kota Yogyakarta dalam Pengembangan Aplikasi Jogja Smart Service: Studi Kualitatif Deskriptif
Abstract
Dalam penelitian ini akan lebih mengulik bagaimana pengalokasian dana APBD serta bentuk ilmpementasi yang dilakukan DISKOMINFOSAN dalam pemanfaatan aplikasi Jogja Smart Service. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dengan menggunakan teori yang dikemukakan oleh Indrajit menyebutkan bahwa ada 3 elemen sukses dalam pengembangan E-Government berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Harvard JFK School Of Government dengan memfokuskan pada elemen dukungan, elemen kapasitas dan elemen nilai (Indrajit, 2001) dengan 3 elemen antara lain: elemen pendukung, elemen kapasistas dan elemen nilai. Hasil penelitian menunjukan bahwasannya dalam pengalokasian dana APBD Kota Yogyakarta mulai dari tahun anggaran 2019 sebesar Rp. 2.260.970.585 sampai tahun 2023 sebesar Rp. 43.079.079.458 sudah terimplementasi dengan baik berdasar pada elemen pendukung yaitu pemerintah dengan pengesahan peraturan tentang digitalisasi pemerintah, kemudan elemen kapasitas berkaitan dengan finansial (dukungan APBD), fasilitas (jaringan wifi dan perangkat lunak) dan sumber daya manusia. Sehingga aplikasi JSS ini dapat digunakan oleh masyarakat secara mudah dan cepat, aplikasi JSS ini pula dalam implemntasinya mendapat penghargaan antara lain: top inovasi pelayanan pelayanan publik nasional dmana JSS ini masuk dalam top 45 inovasi pelayanan publik, JSS ini mewakili Indonesia dalam kompetensi layanan publik internasional masuk pada jajaran 11 nominasi United Nation of Public Service Award (UNPSA). Namun begitu masih ada saya kekurangan yang terjadi sepertin kendala jaringan, sosialisasi serta perangkat yang kurang mumpuni.
Kata Kunci : Anggaran, Jogja Smart Service, Implementasi