Inovasi dan Kolaborasi di Tepi Laut:
Studi Kasus Pengembangan Wisata Malalayang Beach Walk
DOI:
https://doi.org/10.33701/jiapd.v17i1.5361Abstrak
Malalayang Beach Walk (MBW) tidak hanya menawarkan wisata pantai tapi juga menyediakan fasilitas yang dapat digunakan masyarakat untuk menikmati waktu bersama keluarga. Lokasi MBW yang tidak jauh dari pusat Kota Manado menjadi pilihan masyarakat untuk berolahraga sambil menikmati matahari terbenam. Penelitian ini bertujuan untik menganalisis proses collaborative governance sesuai teori Ansell and Gash (2008), penelitian ini menggunakan metode kualitatif, Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pembangunan lokasi wisata Pantai Malalayang yang dulunya masih konvensional, ditata kembali oleh pemerintah dengan wajah baru yang tentu saja menjadi lebih indah dan multi fungsi. Inovasi dan kolaborasi pada pengembangan wisata MPW sudah berjalan baik, dinilai dari berbagai indikator collaborative governace seperti dialog tatap muka, membangun kepercayaan, komitmen pada proses telah dilaksanakan dan dibuktikan oleh masing-masing aktor, namun pada tahap berbagi pemahaman butuh tindak lanjut dengan mengadakan pertemuan antara pihak swasta dan pemerintah agar memperoleh jalan keluar terbaik. Collaborative Governance para aktor pada pengembangan wisata MBW merupakan upaya strategis agar sebuah inovasi dapat berjalan sesuai harapan, masing-masing aktor berperan sesuai peran masing-masing.