Village Fund Management for Increasing Society Empowerment in Special Autonomous Region in Papua
Abstrak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengusulan program-program pemberdayaan
sangat minim sekali. Faktor-faktor penghambat antara lain rendahnya fungsi
pengawasan dan pendampingan, kurangnya kecakapan/kualifikasi aparatur, minimnya
perangkat teknologi, rendahnya inisiatif masyarakat, serta rendahnya tingkat
kepercayaan masyarakat. Sedangkan faktor pendukungnya, yaitu besarnya jumlah dana
kampung yang diterima, usaha peningkatan program pemberdayaan sejalan dengan
program prioritas Kabupaten Kaimana. Adanya dokumen-dokumen RKPkampung
yang mencantumkan kegiatan pemberdayaan, dan struktur masyarakat yang homogen
menjadi harapan bagi upaya peningkatan program pemberdayaan. Pemerintah
kampung telah melakukan beberapa upaya, diantaranya dengan sosialisasi, penyediaan
perangkat teknologi secara swadaya, inisiatif untuk berkoordinasi dengan pihak
kabupaten. Adapun rekomendasi yaitu dengan meningkatkan peran aktif Bamuskam
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya program pemberdayaan.
Selain itu, secara teknis perlunya peningkatan alokasi anggaran untuk perangkat
teknologi. Terakhir, pemerintah kabupaten harus meningkatkan kapasitas dan
kapabilitas aparatur kampung melalui fungsi pendampingan dan pengawasan serta
bimbingan teknis sehingga pengelolaan dana kampung berjalan dengan baik dan tepat
sasaran.