COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR DI LINGKUNGAN LEBAK KELURAHAN TUKANGKAYU KABUPATEN BANYUWANGI

Penulis

  • Sulthon Rohmadin Institut Pemerintahan Dalam Negeri
  • Dea Apsari Pramudana Putri Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur
  • Yusi Eva Batubara Institut Pemerintahan Dalam Negeri

Kata Kunci:

Collaborative Governance, Banjir, Penanggulangan Bencana

Abstrak

Lingkungan Lebak merupakan suatu wilayah permukiman di Kabupaten Banyuwangi yang selalu dilanda bencana banjir tahunan. Kondisi wilayahnya yang padat penduduk serta kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai menjadi tantangan tersendiri. Untuk itu diperlukan kolaborasi antara pihak terkait sehingga proses penanggulangan bencana banjir dapat berjalan dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk dapat mengetahui, menganalisis, serta mendeskripsikan bagaimana penerapan Collaborative Governance yang terjalin antara pihak pemerintah, dunia usaha, dan kelompok masyarakat di Lingkungan Lebak Kelurahan Tukangkayu Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi dalam penanggulangan bencana banjir. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder. Penelitian ini bertumpu pada teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi antara pihak pemerintah, dunia usaha, dan kelompok masyarakat sudah terlaksana tetapi belum optimal sehingga perlu dilakukan pemaksimalan peranan pada tahapan preventif dan monitoring. Pihak pemerintah masih cenderung lebih dominan dibandingkan dengan dunia usaha dan kelompok masyarakat. Proses kolaborasi tersebut menghasilkan dua unit mesin pompa air permanen, plengsengan sungai, program normalisasi sungai, dan pelaksanaan apel satgas bencana yang beranggotakan seluruh stakeholder. Dalam pelaksanan kolaborasi ini terdapat beberapa kendala, seperti kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya tidak membuang sampah atau limbah ke sungai, sulitnya akses alat berat berupa ekskavator menuju sungai, terkendalanya pengoperasian mesin pompa air, terjadinya alih fungsi komoditas tanaman perkebunan di daerah hulu, serta kondisi wilayah Lebak yang sangat rendah. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi maka diperlukan adanya upaya pemaksimalan peranan masingmasing pihak terlibat pada setiap tahapan manajemen bencana serta inovasi terkait pemecahan masalah yang sedang dialami.

Kata Kunci: Banjir, Collaborative Governance, Penanggulangan Bencana

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Ansell, C., & Gash, A. (2008). Collaborative Governance in Theory and Practice. Journal of Public Administration Research and Theory, 18(4), 543–571.

Arifianto, H. (2023). Wilayah Kota Banyuwangi Terendam Banjir Setinggi Orang Dewasa. Liputan6.Com.https://www.liputan6.com/surabaya/read/5204166/wilayah-kota-banyuwangi-terendam-banjir-setinggi-orang-dewasa?page=2

Arrozaaq, D. L. C. (2016). Collaborative Governance (Studi Tentang Kolaborasi Antar Stakeholders Dalam Pengembangan Kawasan Minapolitan Di Kabupaten Sidoarjo). Kebijakan Dan Manajemen Publik, 3, 1–13

BNPB. (2022). Infografis Kejadian Bencana Tahun 2022. https://bnpb.go.id/infografis/infografis-bencana-tahun-2022

BNPB. (2023). Infografis Kejadian Bencana Tahun 2023. https://bnpb.go.id/infografis/infografis-bencana-tahun-2023

BPBD. (2021). Renstra BPBD 2021-2026 Kabupaten Banyuwangi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah, 1–52.

BPBD. (2022). LKJIP BPBD Kabupaten Banyuwangi.

BPS Provinsi Jawa Timur. (2020). Penduduk Provinsi Jawa Timur Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020.

Fajar, I. (2020). BPBD: Banyuwangi Kota Masuk Daerah Rawan Bencana Tinggi. Tagar.Id. https://www.tagar.id/bpbd-banyuwangi-kota-masuk-daerah-rawan-bencana-tinggi

Husdinariyanto, N. (2023b). Banyuwangi Normalisasi Sungai Antisipasi Banjir Menjelang Musim Hujan. AntaraNews.Com. https://www.antaranews.com/berita/3807021/banyuwangi-normalisasi-sungai-antisipasi-banjir-menjelang-musim-hujan#:~:text=Bupati Ipuk A%2C terkait penanganan banjir di kawasan,bisa menghindarkan kawasan kota dari banjir%2C%22 kata dia.

Intan, G. (2021). Indonesia Masuk Daftar 35 Negara Paling Rawan Bencana di Dunia. VOA Indonesia. https://www.voaindonesia.com/a/indonesia-masuk-daftar-35-negara-paling-rawan-bencana-di-dunia/5801062.html#:~:text=VOA — Bank Dunia memasukkan Indonesia sebagai salah,kita Indonesia adalah negara yang rawan terhadap bencana.

Islamy, L. O. S. H. (2018). Collaborative Governance: Konsep Dan Aplikasi. Yogyakarta: Deepublish.

IRBI. (2022). Indeks Risiko Bencana Indonesia Tahun 2022. Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka 2022

Liputan6.Com. (2021). Banyuwangi Harus Punya Peta Daerah Rawan Bencana, Ini Alasannya. https://www.liputan6.com/surabaya/read/4586708/banyuwangi-harus-punya-peta-daerah-rawan-bencana-ini-alasannya

Novi Husdinariyanto. (2023). TRC-BPBD Banyuwangi Bantu Warga Bersihkan Lumpur Usai Banjir. https://www.antaranews.com/berita/3391104/trc-bpbd-banyuwangi-bantu-warga-bersihkan-lumpur-usai-banjir

Restiawan, R. A., & Agriesta, D. (2023). Hujan Deras, 6 Kelurahan di Banyuwangi Terendam Banjir Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Hujan Deras, 6 Kelurahan di Banyuwangi Terendam Banjir”, Klik untuk baca: https://surabaya.kompas.com/read/2023/02/10/222935578/hujan-deras-6-kelur. Kompas.Com. https://surabaya.kompas.com/read/2023/02/10/222935578/hujan-deras-6-kelurahan-di-banyuwangi-terendam-banjir

Sadu Wasistiono & Sulthon Rohmadin (2023). Kepemimpinan Pemerintahan dan Kepamongprajaan. Simply Media 158: Bandung Barat

Sarosa, Samiaji, 2012, Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar, Cet. I, Jakarta: Indeks

Slamet Riadi and Erdiyansyah (2021). Collaborative governance in handling natural and non-natural disasters based on the perspective of public administration: Evidence from Indonesia. Problems and Perspectives in Management, 19(2), 468-479. doi:10.21511/ppm.19(2).2021.37

Sulthon Rohmadin (2025) Transformasi Organisasi Pemerintah Daerah; Bravo Press Indoensia, Pekanbaru.

Suripin. (2004). Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Andi.

Suudi, A., & Erdianto, K. (2023). Menilik Penyebab Banjir Banyuwangi dan Upaya Mengatasinya.Kompas.Com.https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/02/25/080100982/menilik-penyebab-banjir-banyuwangi-dan-upaya-mengatasinya

Unduhan

Diterbitkan

2025-11-07