Vol 10 No 2 (2025): Government and Innovation
Beragam kajian dalam ranah Ilmu Pemerintahan menunjukkan bahwa inovasi dan tata kelola modern menjadi faktor kunci dalam memperkuat kapasitas pemerintah menghadapi dinamika sosial yang semakin kompleks. Pemberdayaan komunitas sebagai upaya membangun resiliensi sosial, sebagaimana tercermin dalam inovasi Desa Wisata Brayut, menunjukkan bahwa pemerintah dapat meningkatkan daya saing lokal melalui kolaborasi dengan masyarakat dan pengembangan potensi berbasis aset. Pendekatan serupa terlihat dalam analisis kualitas pelayanan publik, baik melalui model SERVQUAL di Puskesmas Dukun maupun evaluasi layanan di Mall Pelayanan Publik kota, yang menegaskan pentingnya inovasi pelayanan untuk meningkatkan kepuasan dan kepercayaan publik.
Dari segi hukum dan etika pemerintahan, isu legalisasi sanksi sosial bagi koruptor serta perlindungan data pribadi dalam kontrak elektronik menunjukkan bahwa inovasi kebijakan juga mencakup pembaruan regulasi untuk menjawab tantangan tata kelola di era digital. Sementara itu, studi mengenai gaya kepemimpinan aparatur sipil negara memberikan landasan bahwa inovasi tidak hanya soal teknologi, tetapi juga transformasi perilaku birokrasi. Gagasan collaborative governance sebagai pengungkit smart city menghadirkan perspektif bahwa kolaborasi lintas aktor merupakan fondasi inovasi publik yang berkelanjutan. Artikel-artikel tersebut memiliki kontribusi signifikan bagi pengembangan Ilmu Pemerintahan, terutama dalam memperkaya pemahaman mengenai bagaimana pemerintah merespons perubahan melalui inovasi kebijakan, inovasi pelayanan, serta penguatan kapasitas sosial. Dengan demikian, penelitian-penelitian tersebut memperluas horizon keilmuan tentang tata kelola yang adaptif, inklusif, dan berbasis kolaborasi sebagai pilar utama dalam pengembangan pemerintahan modern.


