PERPUSTAKAAN DESA: PERMASALAHAN, TANTANGAN DAN UPAYANYA DITINJAU DARI MODEL PENTA HELIX
Abstract
Penyelenggaraan perpustakaan desa berbasis inklusi sosial diharapkan dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, namun sejak tahun 2018 program tersebut diluncurkan oleh pemerintah, masih terdapat perpustakaan desa yang belum bertransformasi berbasis inklusi sosial. Kajian ini dilakukan untuk untuk memperoleh gambaran umum dan mendeskripsikan tentang permasalahan, tantangan dan upaya penyelenggaraan perpustakaan desa ditinjau dari model penta helix. Kajian ini merupakan studi kepustakaan dan penulis mengumpulkan data melalui artikel jurnal publikasi, buku, dan portal berita yang relevan dengan objek kajian. Analisis data dilakukan melalui analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan yang dihadapi perpustakaan desa diantaranya terbatasnya anggaran, sumber daya manusia yang kurang memadai, sarana dan prasarana pendukung yang kurang memadai, pengelolaan dan
pembinaan perpustakaan desa yang kurang optimal. Di sisi lain, tantangan yang dihadapi perpustakaan desa adalah berkembangnya teknologi yang begitu cepat dalam penyelenggaraan perpustakaan desa berbasis inklusi sosial. Upaya yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan perpustakaan berbasis inklusi sosial adalah dengan sinergitas, harmonsasi dan kolaborasi antara elemen akademisi, pihak swasta, pemerintah, masyarakat dan media. Kesimpulannya, perpustakaan desa merupakan suatu bagian dari gambaran suatu komunitas desa. Adapun pada level daerah, perpustakaan masih menghadapi berbagai macam permasalahan dna tantangan lainnya, begitupula dengan perpustakaan desa menghadapi permasalahan yang jauh lebih kompleks. Oleh karenanya diperlukan pendekatan dari berbagai macam pihak melalui model penta helix dalam menghadapi tantangan dan mengatasi permasalahan tersebut.
Kata Kunci: Inklusi Sosial, Model Penta Helix, Perpustakaan Desa.