Implementasi Model Pentahelix dalam Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BumDes) di Kabupaten Lampung Selatan
DOI:
https://doi.org/10.33701/jiwbp.v13i2.3660Kata Kunci:
implementasi, model pentahelix, BUMDesAbstrak
Tujuan penulisan yang diangkat adalah (1) Untuk mendeskripsikan apakah model pentahelix sudah terimplementasikan dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BumDes) di Kabupaten Lampung Selatan, dan (2) Untuk mendeskripsikan hambatan implementasi model pentahelix dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BumDes) di Kabupaten Lampung Selatan. Tujuan penulisan berkaitan dengan optimalisasi pembangunan desa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sebagaimana dinyatakan dalam UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Demikian pula sejalan dengan tujuan pendirian BumDes di antaranya yaitu meningkatkan perekonomian dan meningkatkan pendapatan masyarakat desa. Metode penelitian yang digunakan adalah Melalui pendekatan kualitatif peneliti melakukan representasi objektif mengenai gejala-gejala yang terdapat di dalam masalah penelitian yaitu implementasi model pentahelix dalam pengelolaan BumDes di Kabupaten Lampung Selatan Data diperoleh dari teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Selanjutnya analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan verifikasi/penarikan kesimpulan. Hasil penelitian memaparkan bahwa implementasi model pentahelix telah di Implementasikan dengan baik dalam Pengelolaan BumDes di Kabupaten Lampung Selatan hanya di Kecamatan Sidomulto yang telah menerapkan model Pentahelix berkolaborasi dengan 5 stakeholder, yaitu Media, Komunitas Pelaku usaha, Akademisi, dan Pemerintah sebagai leading sektor. Bentuk kerjasama yang dilakukan adalah dengan mengadakan kegiatan bersama di mana stakeholder masih terbatas menjadi fasilitator dan sponsor dari kegiatan tersebut. Karena itu pada masa mendatang diharapkan kerjasama stakeholder dengan BumDes dapat lebih ditingkatkan dalam bentuk yang lebih konkrit yaitu pengembangan BumDes, peningkatan kapasitas sumber daya BumDes dan upaya peningkatan modal BumDes.
Unduhan
Referensi
Ansari, B., et al., 2013, Sustainable Entrepreneurship in Rural Areas. Research Journal of Environmental and Earth Science, 5, (1), 26-31
Bachrein, S., 2010, Pendekatan Desa Membangun di Jawa Barat: Strategi Pembangunan dan Kebijakan Pembangunan Perdesaan. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian, 8, (2), 133-149.
Gunawan, K. (2011). Manajemen BUMDes dalam Rangka Menekan Laju Urbanisasi. Widyatech Jurnal Sains dan Teknologi, 10. (3), 61-72.
Halibas, et.al. Maata,(2017). The Pentahelix Model of Innovation In Oman : An Hei Perspective. Interdisciplinary. Journal of Information, Knowledge, and Management, 12.
Hardijono, R., Maryunani, Yustika, A.E., & Ananda, C.F., (2014). Economic Independence of The Village Through Institutional Village Enterprises (BUMDes). IOSR Journal of Economics and Finance (IOSR-JEF), 3(2), 21-30.
Ilham, M., Setiawan, I. & Nawawi, M. (2019). Analisis Penguatan Sumberdaya Daerah dalam Pelaksanaan Smart Governance di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Ilmiah Wahana Bhakti Praja, 9, (1), 63-74. DOI: https://doi.org/10.33701/jiwbp.v9i1.320
Kirowati, D., & Dwi Setia, L. (2018). “Pengembangan Desa Mandiri melalui BUMDes dalam Meningkatkan Kesejaheraan Masyarakat Desa (Studi Kasus: Desa Temboro Kecamatan Karas Kabuoaten Magetan). Jurnal Aksi(Akuntansi dan Sistem Informasi), 3(1), 15-24.
Syaharbanu A. (2019). Analisis Colaborative Leadership dengan Model Pentaheliks Terhadap Permasalahan Depresiasi Rupiah di Indonesia. 53(9), 1689–1699
Ubi Laru, Ferdi Harobu, dan Agung Suprojo. 2019. “PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PENGEMBANGAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes).” JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 8(4), 367–71. doi: 10.33366/jisip.v8i4.2017.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
- The right of publication of all material information contained in this journal site is held by the editorial board / editor with the knowledge of the author. Journal Manager will uphold the moral rights of the author.
- The formal legal aspect of access to any information and articles contained in this journal site refers to the terms of the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA) license, which means that This license lets others remix, adapt, and build upon your work even for commercial purposes, as long as they credit you and license their new creations under the identical terms. This license is often compared to “copyleft” free and open source software licenses. All new works based on yours will carry the same license, so any derivatives will also allow commercial use.
- Each Ilmiah Wahana Bhakti Praja journal, both printed and electronic, is open access for educational, research and library purposes. Beyond this purpose, publishers or journal managers are not responsible for copyright infringement committed by readers or users.