RESPONS PEMUDA PEDESAAN TERHADAP KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH DALAM KETERSEDIAAN LAPANGAN KERJA
DOI:
https://doi.org/10.33701/jiapd.v17i1.5326Abstrak
Ketimpangan pembangunan masih menjadi isu yang terus berlanjut di banyak daerah, seringkali bersumber dari implementasi kebijakan yang tidak seimbang dan disparitas antarwilayah. Pemuda, sebagai kelompok rentan secara sosial dan ekonomi, sangat terdampak oleh kondisi tersebut. Studi ini bertujuan untuk menganalisis respons pemuda di Provinsi Jawa Timur terhadap kebijakan pembangunan daerah. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang didukung oleh survei dan tinjauan pustaka, penelitian ini mengeksplorasi persepsi dan pengalaman pemuda terhadap inisiatif pembangunan yang dipimpin pemerintah. Temuan penelitian menunjukkan bahwa, secara keseluruhan, pemuda di Jawa Timur menunjukkan sikap positif terhadap kebijakan pembangunan daerah, mengakui adanya peningkatan infrastruktur, pendidikan, dan layanan publik. Namun, masih terdapat kekhawatiran yang signifikan, terutama terkait dampak terbatas dan tidak langsung dari kebijakan tersebut terhadap kesempatan kerja. Banyak pemuda, terutama yang berasal dari daerah pedesaan, menyatakan ketidakpuasan dengan kurangnya akses terhadap pekerjaan, yang memaksa mereka bermigrasi ke pusat kota atau provinsi lain untuk mencari prospek ekonomi yang lebih baik. Fenomena ini menyoroti kesenjangan kritis dalam perencanaan pembangunan yang inklusif. Studi ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan reformasi kebijakan strategis yang bertujuan untuk mengurangi disparitas antarwilayah dan meningkatkan partisipasi pemuda dalam pembangunan daerah. Salah satu pendekatan yang direkomendasikan adalah percepatan pembangunan di daerah tertinggal dengan mengoptimalkan potensi lokal seperti pertanian, industri kreatif, dan manufaktur berbasis pedesaan. Penguatan sektor-sektor ini tidak hanya dapat menciptakan lapangan kerja berkelanjutan tetapi juga menghambat migrasi pemuda dan mendorong pertumbuhan regional yang seimbang. Studi ini berkontribusi pada wacana pembangunan yang berorientasi pada pemuda dan menjadi referensi bagi para pembuat kebijakan yang mengupayakan strategi pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.