PEMULIHAN PASCA BENCANA ERUPSI DI KAWASAN WISATA MERAPI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DITINJAU DARI MODEL PENTA HELIX
Abstract
Letusan Gunung Merapi di tahun 2010 telah menewaskan ratusan jiwa. Bencana tersebut telah memberikan dampak buruk terhadap berbagai aspek, termasuk kawasan wisata Merapi. Padahal wisata Merapi adalah sumber penghasilan warga sekitar. Upaya pemulihan dilakukan oleh berbagai pihak dari pemerintah dan sektor swasta dengan revitalisasi langsung melalui berbagai program. Penelitian ini akan memfokuskan seperti apa peran Penta Helix dalam pemulihan pasca bencana erupsi di kawasan wisata Merapi tahun 2010 hingga 2014. Penta Helix terbagi atas lima aktor: pemerintah, pihak swasta, akademisi, komunitas, dan media. Data penelitian diperoleh dari wawancara dengan pemerintah yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan komunitas organisasi Tim Reaksi Cepat (TRC) di DIY dan salah satu korban erupsi. Penelitian ini juga di dukung dengan data-data sekunder seperti website pemerintah, berita di internet, dan jurnal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran dari model Penta Helix dilakukan melalui beragam festival, donasi, dan promosi yang melibatkan: Badan Penanggulangan Bencana Daerah di DIY dan Sleman, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DIY and Sleman (pemerintah), Tim Reaksi Cepat dan Merapi Rescue Community (komunitas), Universitas Gadjah Mada (akademis), Kedaulatan Rakyat (media massa), juga Metro TV dan TV One (sektor privat) dan beberapa aktor lainnya. Sehingga upaya-upaya tersebut berkontribusi dalam peningkatan jumlah wisatawan yang membantu percepatan pemulihan wisata Merapi.
Kata kunci: Penta Helix, Pasca Bencana, dan Wisata Merapi