Transformasi Benih: Optimalisasi Peran Penangkar benih untuk Pembangunan Nagari Berkelanjutan di Sumatera Barat
DOI:
https://doi.org/10.33701/jtpm.v4i1.4224Kata Kunci:
penangkar benih, tata kelola benih, pembangunan nagari, Sumatera Barat, kolaborasiAbstrak
Dalam ranah pembangunan pertanian, tata kelola produksi benih memegang peran penting dalam menjamin ketahanan pangan dan pembangunan pedesaan yang berkelanjutan. Penelitian ini menggali karakteristik dan tantangan yang dihadapi oleh penangkar benih di Sumatera Barat, Indonesia, dalam upaya mereka meningkatkan tata kelola benih untuk pembangunan desa. Melalui pendekatan penelitian kualitatif, wawasan diperoleh dari 25 kelompok tani penangkar benih, yang mengungkapkan dinamika yang kompleks dari produksi benih di tingkat masyarakat. Latar belakang penelitian ini dihubungkan dengan kekhawatiran global terkait ketahanan pangan dan peran penting yang dimainkan oleh komunitas lokal dalam mengatasi tantangan tersebut. Sumatera Barat, dengan warisan pertanian yang kaya dan komunitas petani yang beragam, menjadi lokasi ideal untuk mengeksplorasi kompleksitas tata kelola benih dalam konteks pembangunan desa. Temuan penelitian ini mengungkapkan beragam tantangan yang dihadapi oleh penangkar benih, mulai dari keterbatasan dana hingga tekanan harga dan keterbatasan sumber daya. Lebih lanjut, penelitian ini menekankan pentingnya upaya kolaboratif yang melibatkan perusahaan swasta, petani, dan lembaga pemerintah terutama pemerintah nagari dalam merumuskan solusi yang berkelanjutan untuk meningkatkan tata kelola benih. Dengan mengatasi tantangan ini, tidak hanya ketahanan komunitas pertanian lokal dapat diperkuat, tetapi juga berkontribusi pada tujuan-tujuan yang lebih luas terkait pembangunan pedesaan yang berkelanjutan dan ketahanan pangan. Penelitian ini menjadi kontribusi yang tepat waktu dalam diskursus tentang tata kelola pertanian dan menegaskan perlunya upaya bersama antar pemangku kepentingan untuk mencapai kemajuan yang nyata dalam pembangunan nagari.