Dampak Pemekaran Daerah terhadap Pertahanan Negara: Studi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

  • Nora Leylana Universitas Hang Tuah
  • Aris Sarjito Universitas Pertahanan Republik Indonesia
Kata Kunci: keamanan lintas batas, keamanan nasional, otonomi daerah, pertahanan negara, perubahan sosial

Abstrak

Penelitian kualitatif ini mengeksplorasi dampak pemekaran otonomi daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah terhadap stabilitas pertahanan dan keamanan nasional di Indonesia. Latar belakang ini menggarisbawahi pentingnya otonomi daerah dalam membentuk lanskap sosial-politik dan potensi dampaknya terhadap keamanan nasional. Dengan menggunakan analisis data sekunder, studi ini menggali empat dimensi utama: konsekuensi pemekaran daerah terhadap stabilitas dan keamanan nasional, dinamika perubahan sosial pasca pemekaran, potensi konflik lintas batas dan masalah keamanan, serta rekomendasi kebijakan untuk memitigasi dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif terhadap pertahanan negara. Temuan-temuan penelitian ini mengungkapkan beragam wawasan mengenai berbagai konsekuensi otonomi daerah, dan menyoroti dampak otonomi daerah terhadap pertahanan negara. Kesimpulannya menyatukan temuan-temuan ini, menekankan perlunya penyesuaian kebijakan yang komprehensif untuk menjaga keamanan nasional dalam menghadapi dinamika regional yang terus berkembang.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Agyekumwah, S. K. (2023). Decentralization and cultural empowerment: A case study of Ghana’s ethnic minorities. Journal of Contemporary African Studies, 42(1), 123–140.

Ahlquist, L. (2018). Decentralization, disaster risk reduction, and national resilience: A comparative framework. World Development, 109, 222–237.

Andrews, M. (2022). Decentralization and government transparency: Evidence from a global dataset. The Journal of Development Studies, 58(2), 2832–2852.

Barry, B. (1991). People, states and fear: An agenda for international security studies in the post-Cold War era. Harvester Wheatsheaf.

Bercovitch, J., & Jackson, R. D. W. (2009). Conflict resolution in the twenty-first century: principles, methods, and approaches. University of Michigan Press.

BPHN. (n.d.). Pemekaran Wilayah. Retrieved January 17, 2024, from https://www.bphn.go.id/data/documents/pkj_pemekaran.pdf

Brancati, D. (2006). Decentralization: Fueling the fire or dampening the flames of ethnic conflict and secessionism? International Organization, 60(3), 651–685.

Council of Europe. (2022). Regional autonomy and cultural expression in Europe: A comparative analysis. https://www.coe.int/en/web/congress

Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. SAGE Publications.

Dewanto, A., & Wahyudi, T. (2017). Analisis Kebijakan Pemekaran Daerah: Studi Kasus di Kabupaten Madiun. Jurnal Analisis Sosial Politik, 1(1), 64–74.

Faguet, J.-P. (2014). Decentralization and governance. World Development, 53, 2–13.

Global Centre for the Responsibility to Protect. (2022). Decentralization and the Responsibility to Protect: Ensuring Security and Human Rights in Fragile States.

Government of Indonesia. (2014). Law Number 23 of 2014 concerning Regional Government. Ministry of Home Affairs.

Hewitt, V. (2020). Decentralization and the erosion of national security: A comparative analysis. Journal of International and Global Studies, 12(2), 53–72.

Homer-Dixon, T. F. (2010). Environment, scarcity, and violence. Princeton University Press.

Indrawan, J. (2015). Relevansi Sistem Pertahanan Negara (Sishanneg) dengan Konsep Keamanan Nasional terkait Ancaman Disintegrasi Bangsa di Papua. Jurnal Polinter: Kajian Politik Dan Hubungan Internasional, 1(1), 84–96.

International Crisis Group. (2023). Regional autonomy and its security implications: A comparative analysis. https://www.crisisgroup.org/

Janmohamed, Z. (2004). Ethnic Conflict and Civic Life: Hindus and Muslims in India by Ashutosh Varshney (New Haven and London: Yale University Press, 2002. 382 pages.). American Journal of Islam and Society, 21(1), 122–124.

Johnson, A. (2019). The Integration of Regional Expansion and National Security: A Comparative Analysis. Security Studies Journal, 22(3), 78–94.

Jones, R., Dewi, S., & Ahmad, J. (2023). Decentralization and security sector reform: A comparative analysis of challenges and opportunities. Security Sector Review, 32(1), 1–22.

Kemenkumham. (2014). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Kusuma, R. (2011). Efektifitas Kebijakan Pemekaran Wilayah Terhadap Peningkatan Pelayanan Publik. Jatiswara, 26(3), 1–31.

Lake, D. A., & Rothchild, D. (1998). Divided houses in a globalizing world: Regional autonomy and international security. Princeton University Press.

Lijphart, A. (2012). Patterns of democracy: A comparative introduction (2nd ed.). Routledge.

Liu, X., Kim, Y., & Rodriguez-Poo, J. (2023). Decentralization and government efficiency: A reassessment with panel data analysis. Public Administration Review, 83(2), 422–436.

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. (2020, March 5). Pemekaran Daerah, Wujud Pelayanan Pemerintah dalam Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat. https://www.mkri.id/index.php?id=16294&menu=2&page=web.Berita

Maldun, S. (2015). Analisis implementasi kebijakan pemekaran daerah di kabupaten Mamuju Utara.

Marta, J. (2012). FAKTOR PEMICU DAN PENENTU KELAYAKAN PEMEKARAN WILAYAH DI SUMATERA BARAT (Pendekatan Sosial dan Ekonomi). Ecosains: Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Pembangunan, 1(1), 61–76.

Mosler, D. (2020). Decentralization, Governance, and Security: A Comparative Analysis of Federal Systems. Journal of Security Sector Management, 17(1), 39–53.

Rodríguez-Pose, A. (2021). The territorial challenges of the 21st century: Uneven development, social divisions, and political polarization.

Sarjito, A. (2023). In The Shadows of Governance: Exploring the Untamed Territories of Administrative Discretion. Sawala: Jurnal Administrasi Negara, 11(2), 295–310.

Singh, J., Kumar, A., & Devi, S. (2024). Decentralization and its impact on social capital: A micro-level analysis in India. The Journal of Socio-Economics, 100(102221).

Subagiyo, A. (2021). Pemekaran Daerah : ANTARA KESEJAHTERAAN RAKYAT ATAU KESEJAHTERAAN ELITE? http://arissubagiyo.lecture.ub.ac.id/2021/05/pemekaran-daerah-antara-kesejahteraan-rakyat-atau-kesejahteraan-elite/

Taa, A., Ali, M., & Bintari, W. C. (2017). Dampak Pemekaran Wilayah Terhadap Keutuhan Budaya Masyarakat Distrik Aifat Utara Di Kabupaten Maybrat. Jurnal Faksi: Fase Kemajuan Sosial Dan Politik, 2(2), 32–43.

UN OGP. (2022). Preventing genocide: Addressing the risks of ethnic violence in autonomous regions.

UNRISD. (2023). Social cohesion for just transitions: Navigating the contradictions of decentralization.

Wolf, A. T. (2007). Divided Waters: Rights, Risks and Treaties. Island Press.

World Bank. (2023). Bridging divides: The unfinished business of inequality in regions.

World Bank. (2024). Decentralization and economic growth: Unleashing local potential.

Diterbitkan
2024-07-08