Pemberdayaan Masyarakat Petani Melalui Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) di Desa Beru-Beru Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju
DOI:
https://doi.org/10.33701/jtpm.v4i2.3621Kata Kunci:
Pemberdayaan, pengelolaan, tanaman terpaduAbstrak
Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu strategi kunci dalam memacu pertumbuhan ekonomi pada masa yang akan datang. Selain berperan sebagai sumber penghasil devisa yang besar, juga merupakan sumber kehidupan bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Meningkatnya jumlah penduduk telah memunculkan kerisauan akan terjadinya keadaan “rawan pangan” di masa yang akan datang, untuk itu dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan Provinsi Sulawesi Barat Melalui Dinas Pertanian dan Peternakan telah melaksanakan Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT). Pengamatan ini berjudul “PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI MELALUI PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL-PTT) DI DESA BERU-BERU KECAMATAN KALUKKU KABUPATEN MAMUJU”. Masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program ini adalah model yang diterapkan dalam pelaksanaan Program, faktor yang berpengaruh terhadap produksi dan pendapatan usaha tani, pola pengembangan. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) di Desa Beru-Beru, serta untuk mengetahui apa saja faktor penghambat dalam pelaksanaan program ini di lapangan. Pengamatan ini dilaksanakan di Desa Beru-Beru Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju, dengan menggunakan metode Deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Untuk mendapatkan data dan fakta, selain bersandar pada apa yang Penulis temui melalui pengamatan di lapangan, juga dilengkapi hasil wawancara serta sumber data sekunder. Berdasarkan hasil analisis yang telah Penulis lakukan, pelaksanaan Program SLPTT di Desa Beru-Beru telah berhasil dilaksanakan dengan baik, dimana dalam pelaksanaannya telah mampu mencapai target dan sasaran yang telah direncanakan, serta mampu melibatkan partisipasi masyarakat tani guna meningkatkan hasil pertanian yang melimpah. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan program ini, yakni tidak ada timbal balik dari pemerintah bagi kelompok tani yang melaksanakan program SLPTT padi, kurangnya upaya pengurus kelompok tani untuk membuat pertemuan kelompok dalam penyuluhan, tingkat kesuburan tanah yang berbeda, kemampuan ekonomi yang berbeda, pemakaian teknologi pertanian yang belum siap, keterbatasan anggaran yang dialokasikan, Mengacu kepada hal-hal tersebut, diharapkan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat untuk dapat meningkatkan kapasitas anggaran yang dialokasikan bagi pelaksanaan program ini, perekrutan Tim Pendamping yang didasarkan pada aspek kompetensi teknis, serta pemberian pemahaman kepada masyarakat secara utuh mengenai Program Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu.