Strategi Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Dalam Melestarikan Budaya Ondel-Ondel

Abstrak

Ditengah perkembangan globalisasi membuat kebudayaan lokal yang ada memudar. Negara harus mampu memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban. Pelestarian Budaya Betawi telah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2015, yang dimana implementasi terhadap perda tersebut dinilai masih lemah. Ondel-ondel merupakan salah satu ikon budaya Betawi yang diatur dalam Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 11 Tahun 2017 tentang Ikon Budaya Betawi. Namun, kenyataannya kini ondel-ondel yang menjadi ikon budaya Betawi telah mengalami pergeseran makna, dan digunakan sebagai media untuk mengamen. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “STRATEGI DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DALAM MELESTARIKAN BUDAYA ONDEL-ONDEL “. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pelestarian budaya ondel-ondel, serta upaya yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan merumuskan strategi dalam pelestarian budaya ondel-ondel. Metode peneliian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dengan menggunakan pendekatan induktif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis SOAR dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Hasil penelitian dan pengolahan data menunjukkan bahwa pelestarian budaya ondel-ondel saat ini telah dilaksanakan sesuai dengan arah dan tujuan Dinas Kebudayaan, namun karena adanya pandemi Covid-19 membuat berbagai acara kesenian yang dirancang tidak dapat dilakukan, kemudian juga telah adanya kesepakatan bersama antar SKPD dan organisasi masyarakat dalam penertiban pengamen yang menggunakan media ondel-ondel. Peneliti merumuskan strategi dalam pelestarian budaya ondel-ondel dengan analisis SOAR, berdasarkan faktor internal dan eksternal yang ada pada Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.