Nagari dan Desa dalam Otonomi Desa: Sebuah Perspektif Komparatif

Penulis

  • Frans Tory Damara Pradipta Frans Tory Damara Pradipta Universitas Bangka Belitung

Kata Kunci:

Nagari, Desa, otonomi daerah, legal pluralism, Pemerintahan lokal

Abstrak

Penelitian ini menyoroti pentingnya otonomi desa dalam sistem pemerintahan Indonesia melalui analisis komparatif antara nagari di Sumatera Barat dan desa administratif di berbagai wilayah Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana kedua entitas tersebut mencerminkan model otonomi yang berbeda dalam kerangka tata kelola lokal berbasis komunitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur komparatif terhadap dokumen hukum, catatan sejarah, serta penelitian terdahulu, termasuk pembelajaran dari barangay di Filipina dan kampung adat di Negeri Sembilan, Malaysia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nagari memiliki kapasitas yang lebih kuat dalam membangun kohesi sosial, pengambilan keputusan secara musyawarah, dan pengelolaan tanah ulayat, sedangkan desa administratif lebih unggul dalam akuntabilitas birokrasi serta keterpaduan dengan program pembangunan nasional. Temuan ini menegaskan bahwa otonomi desa di Indonesia merupakan proses dinamis antara legitimasi tradisional dan tata kelola administratif modern. Kajian ini berkontribusi pada pengembangan model pemerintahan lokal yang lebih inklusif dan kontekstual dengan menekankan pentingnya integrasi nilai-nilai budaya dan efektivitas birokrasi

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Amran, R. (1981). Sumatra Barat hingga Plakat Panjang. Jakarta: Sinar Harapan.

Andora, H. (2010). Desa sebagai unit pemerintahan terendah di Kota Pariaman. Jurnal Ilmu Hukum, (2).

Asshiddiqie, J. (2007). Pokok-pokok hukum tata negara Indonesia pasca reformasi. Jakarta: PT Buana Ilmu Populer.

Bagindo. (1950). Hukum adat dan adat Minangkabau. Jakarta: Pustaka Asli.

Damsar, et al. (2016). Konstruksi sosial budaya Minangkabau atas pasar.

de Jong, P. E. de Josselin. (1980). Minangkabau and Negeri Sembilan: Socio-political structure in Indonesia. The Hague: Martinus Nijhoff.

Febiola, L. I. (2021). Analisis kinerja terminal Tipe B Piliang Batusangkar [Unpublished undergraduate thesis]. Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.

Hadi, I. (2013). Koordinasi pemerintahan dalam pengelolaan transportasi di Kota Solok [Unpublished undergraduate thesis]. Universitas Padjadjaran.

Hakimy, I. D. R. P. (1997). Rangkaian mustika adat basandi syarak di Minangkabau. Bandung: Rosdakarya.

Harisnawati, S. R., & Wahyuni, I. S. (2018). Eksistensi pemerintah nagari di Sumatera Barat dalam kajian sejarah. Jurnal Bakaba, 7(2).

Henley, D., & Davidson, J. S. (2007). The Revival of Tradition in Indonesian Politics: The Deployment of Adat from Colonialism to Indigenism. London: Routledge.

Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau. (2000). Bunga rampai pengetahuan adat Minangkabau. Padang: Ratu Grafika.

Manan, I. Birokrasi modern dan otoritas tradisional di Minangkabau.

Mansoer, M. D., et al. (1970). Sejarah Minang. Jakarta: Bhratara.

Miko, A., Indraddin, I., & Havivi, I. (2023). Kajian revitalisasi aspek sosial pasar nagari Padang Lua. Jurnal Sosiologi Andalas, 9(2).

Molia, A. (2024). Terres de femmes: Indonésie, les Minangkabau.

Naim, M. (1984). Merantau: Pola migrasi Minangkabau. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nasikun. (2010). Sistem sosial Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Navis, A. A. (1984). Alam takambang jadi guru. Jakarta: Grafiti Press.

Navis, A. A. (1984). Alam terkembang jadi guru: Adat dan kebudayaan Minangkabau. Jakarta: Grafiti Press.

Notosusanto, N. (1979). Tentara Peta pada zaman pendudukan Jepang di Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Oktavianus. (2013). Bertutur berkias dalam bahasa Minangkabau. Padang: Minangkabau Press, FIB Unand.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. (2000). Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No. 9 Tahun 2000 tentang Ketentuan Pokok Pemerintahan Nagari. Padang.

Refisrul, et al. (2009). Minangkabau dan Negeri Sembilan (Sistem pasukuaan di nagari Pagaruyung dan nagari Sembilan Darul Khusus Malaysia). Padang: BPSNT.

Revita, I. (2013). Pragmatik kajian tindak tutur permintaan lintas bahasa. Padang: Universitas Andalas.

Rondinelli, D. A. (1999). What is Decentralization? Washington, DC: World Bank Institute.

Salmadanis, & Samad, D. (2003). Adat basandi syarak: Nilai dan aplikasinya menuju kembali ke nagari dan surau. Jakarta: Kartina Insan.

Savitri, W. A., Giatman, M., & Ernawati, E. (2024). Implementasi kepemimpinan visioner dan strategis di SMK N 5 Padang untuk menghadapi era globalisasi.

Schrieke. (1973). Pergolakan agama di Sumatera Barat.

Smith, B. C. (1985). Decentralization: The Territorial Dimension of the State. London: George Allen & Unwin.

Surianingrat, B. (1980). Desa dan kelurahan menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 1979. Jakarta: Metro Pos.

Sutan, M. A. (1997). Adat Minangkabau: Pola dan tujuan hidup orang Minang. Jakarta: Mutiara Sumber Widya.

Tenofrimer, Y., & Arma, D. (2020). Pemberantasan tindak pidana narkoba berbasis nagari sebagai upaya non-penal di Sumatera Barat. Nagari Law Review, 4(1).

Triananda, D. (2022). Eksistensi peraturan nagari dalam sistem hukum di Indonesia. Nagari Law Review, (2).

Trisantono Soemantri, B. (2011). Pedoman penyelenggaraan pemerintahan desa. Bandung: Fokusmedia.

Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Jakarta: Sinar Grafika.

von Benda-Beckmann, F. (2001). Legal Pluralism and Governance in Indonesia and Beyond. Leiden: KITLV Press.

Weber, M. (1947). The theory of social and economic organization. New York: Oxford University Press.

Yulia, R., & Ersi, L. (2021). Sejarah nagari di Minangkabau. Jurnal Bakaba, 9(1), 32–43.

Rondinelli, D. A. (1981). Government decentralization in comparative perspective: Theory and practice in developing countries. International Review of Administrative Sciences, 47(2), 133–145.

Siagian, M., et al. (2023). Legal pluralism and governance in Indonesia.

Nagara Minangkabau. (n.d.). Sejarah nagari. Retrieved from https://nagariminangkabau.org/sejarah-

Unduhan

Diterbitkan

2025-11-28

Cara Mengutip

Frans Tory Damara Pradipta, F. T. D. P. (2025). Nagari dan Desa dalam Otonomi Desa: Sebuah Perspektif Komparatif. JURNAL TERAPAN PEMERINTAHAN MINANGKABAU, 5(2), 113–124. Diambil dari https://ejournal.ipdn.ac.id/index.php/jtpm/article/view/5527